Home » » Urgensi Mempelajari Hadits Akhir Zaman

Urgensi Mempelajari Hadits Akhir Zaman

Written By Amoe Hirata on Selasa, 01 Mei 2018 | 14.53

Hasil gambar untuk akhir zamanMEMPELAJARI hadits-hadits akhir zaman adalah perkara yang sangat penting. Sebegitu vitalnya, hingga banyak sekali ulama-ulama yang mengarang tema ini. Sebagai contoh konkret: Na’im bin Hammad (Kitâbu al-Fitan), Ibnu Katsir (al-Nihâyah fi al-Fitan wa al-Malâhim), al-Qurthubi (al-Tadzkirah), al-Barzanji (al-Isyâ’ah fii Asyrâthi al-Sâ’ah dan al-Idzâ’ah min Asyrâthi al-Sâ’ah),  al-‘Adawi (al-Shahîh al-Musnad min Ahâdîts al-Fitan wa al-Malâhim wa Asyrâth al-Sâ’ah) dan lain sebagainya.

Lalu, apa urgensinya mempelajari hadits akhir zaman? Setidaknya –bukan bermaksud membatasi- ada lima poin penting yang menunjukkan betapa pentingnya tema ini:
Pertama : bagian penting dari agama Islam. Saat membahas tentang hadits panjang tentang Jibril –sebagaimana riwayat Muslim- yang disinggung oleh kebanyakan orang adalah masalah hirarki islam, iman dan ihsan. Padahal, ada satu hal penting yang terlewatkan, yaitu: mempelajari hadits-hadits yang mengungkap tanda-tanda akhir zaman. Pada hadits panjang tersebut, Jibril ‘alaihis salam  mengajarkan kepada nabi beberapa tanda-tanda kiamat yang perlu diketahui.
Menariknya, setelah Jibril pergi, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, “Wahai Umar, tahukah kamu siapa yang barusan bertanya?” “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu,” jawabnya. Kemudian nabi melanjutkan, “Sesungguhnya itu adalah Jibril, yang datang untuk mengajarkan agama kalian.” Di sini dengan sangat jelas dikatakan bahwa mempelajari hadits-hadits mengenai tanda akhir zaman adalah bagian dari agama Islam.
Dengan demikian, hadits panjang itu seolah hendak mengatakan: Islam, iman dan ihsan akan menjadi baik jika ditopang dengan wawasan mumpuni tentang hadits mengenai tanda-tanda akhir zaman.
Kedua : bentuk keimanan seseorang pada hal ghaib. Dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 3, disebutkan bahwa di antara indikator orang yang bertakwa adalah keyakinannya terhadap hal-hal ghaib. Tanda-tanda akhir zaman yang termaktub dalam hadits-hadits nabi, adalah perkara ghaib yang seharusnya diyakini. Jadi, mempelajari hadits-hadits akhir zaman, adalah bagian dari upaya pembuktian iman dan mencapai derajat takwa. Orang yang memiliki sifat demikian –kata Allah dalam ayat kelima- adalah orang yang mendapat hidayah dan keberuntungan.
Ketiga : Persiapan diri dan bentuk antisipasi sebelum terjadi. Salah satu sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang memiliki kepekaan tinggi terhadap masalah ini adalah Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu. Beliau dikenal sebagai sahabat yang amat mengerti mengenai hadits huru-hara akhir zaman. Dalam petikan hadits Bukhari dan Muslim beliau pernah berkata, “Orang-orang semua bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang kebaikan, sementara aku bertanya tentang keburukan karena aku takut akan menimpa diriku.” Jadi, di antara urgensi mengetahui hadits terkait akhir zaman adalah sebagai persiapan diri dan antisipasi ketika tanda-tanda itu terjadi.
Jika orang-orang Yahudi saja begitu antisipatif menanam pohon ghorqod (Abu Fatiah, 2007: 281) sebagai persiapan untuk menghadapi serangan umat Islam di akhir zaman  karena membaca hadits nabi, maka umat Islam tentunya lebih antusias dalam mempelajari hadits-hadits akhir zaman.
Keempat : sebagai bahan ajar Pengingat lintas generasi. Hadits-hadits akhir zaman begitu penting diajarkan sebagai pengingat lintas generasi. Sejak zaman nabi hingga sekarang, memori tentang hadits akhir zaman masih tersimpan dengan baik karena masalah ini selalu diajarkan. Menurut riwayat Amru bin Akhthab radhiyallahu ‘anhu –yang termaktub dalam Shahih Muslim- bahwa Rasulullah pernah berkhutbah banyak hal, sejak selesai shalat fajar hingga terbenam matahari, di antaranya adalah mengenai tanda-tanda akhir zaman.  Bila hal ini tidak penting, maka tidak mungkin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampai berkhutbah seharian untuk membahas di antaranya tentang hadits akhir zaman.
Di berbagai kesempatan pun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tak lupa memperingatkan tanda-tanda akhir zaman. Pada saat perjalanan panjang menuju perang Tabuk, beliau sempat memberi tahu tanda-tanda akhir zaman; ketika terbangun di tengah malam beliau pernah memberitahukan bahwa bendungan Ya’juj dan Ma’juj telah berlobang; bahkan saat wudhu pun beliau pernah membicarakan tanda-tanda hari kiamat (al-Mubayyadh, 2006: 31).
Kelima : Mengetahui peta akhir zaman. Hadits-hadits akhir zaman, mengajarkan umat Islam mengenai pentingnya memahami peta akhir zaman. Melalui peta ini, umat Islam tidak gampang terpukau dan terkecoh dengan apa yang dilakukan oleh musuh-musuh (baik positif maupun negatif). Apa yang dilakukan Amerika yang seolah membela rakyat sipil Syiria ataupun Rusia dengan sekutunya yang membantu rezim Asad, tidak membuat kita kaget jika kita benar-benar mempelajari hadits-hadits akhir zaman.
Di samping itu, wawasan mendalam tentang hadits akhir zaman, membuat tenaga dan perjuangan umat lebih terarah dan efektif. Sebab, peta akhir zaman yang diilhami dari hadits-hadits nabi ini, membuat jalan mereka fokus. Sedangkan fokus dan terarah adalah bagian penting dari kesuksesan. Yang tidak kalah penting, apapun yang terjadi di belahan dunia, khususnya wilayah-wilayah konflik akhir zaman –seperti Palestina dan Syam misalnya- semakin membuat yakin akan kebenaran sabda nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jadi, pentingnya mempelajari hadits-hadits akhir zaman bagi umat Islam adalah sebagai: bagian penting dari agama Islam; bentuk keimanan kepada hal yang ghaib; untuk mempersiapkan diri sebelum itu terjadi;  bahan ajar dan pengingat lintas generasi; dan menjadi peta untuk menghadapi fitnah akhir zaman.*/Mahmud Budi Setiawan (Hidayatullah.com)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan